Kamis, 26 April 2012

Home » » UN SMP Berjalan Lancar Sampai Hari Terakhir

UN SMP Berjalan Lancar Sampai Hari Terakhir



Jakarta --- Ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama telah selesai. Dari hasil pantauan yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, diketahui secara umum pelaksanaan UN berjalan lancar. Kendala teknis di lapangan bisa teratasi dengan baik. Begitu juga dengan laporan kecurangan selama pelaksanaan, telah ditindaklanjuti oleh Kemdikbud.


“UN SMP berjalan lancar, pengaduan-pengaduan yang ada sudah ditindaklanjuti,” demikian diungkapkan oleh Hari Setiadi, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), di Gedung C Kemdikbud, Kamis (26/04).


Selain laporan kecurangan dan kebocoran yang diterima melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Kemdikbud juga menerima masukan penting dari pelaksana UN. Contohnya seperti kualitas lembar jawaban ujian. Dari laporan di lapangan diketahui bahwa ketebalan kertas sudah cukup, hanya kualitasnya yang gampang sobek perlu diperbaiki untuk UN berikutnya. “Ini masukan untuk perbaikan UN yang akan datang,” tutur anggota BSNP, Teuku Ramli Zakaria.


Sedangkan untuk kasus yang ditindaklanjuti oleh Kemdikbud pada UN SMP ada tujuh kasus dari 509 laporan yang masuk ke posko UN Kemdikbud. Setelah ditindaklanjuti, ketujuh kasus tersebut tidak terbukti menunjukkan adanya kecurangan dan kebocoran. Kasus-kasus tersebut diantaranya berada di Lebong Selatan, Bone, Depok, Nias Selatan, dan Karimun Riau. Untuk beberapa kasus seperti kasus siswa dari SMA di Padang yang sedang dirawat di RSCM, telah diizinkan untuk mengikuti ujian susulan.


“Dalam menindaklanjuti laporan, kita tidak hanya mencari sumber dan menentukan benar salah, tapi juga membantu melakukan mediasi dan fasilitasi jika ada kendala di lapangan,” demikian diungkapkan oleh Inspektur Jenderal Kemdikbud, Haryono Umar. Salah satu kasus yang ditangani oleh Itjen adalah tentang 12 siswa yang dikeluarkan dari sekolah setelah ketahuan membawa sontekan rumus sebelum masuk ruang kelas. Setelah melalui dialog dan koordinasi dengan dinas pendidikan setempat, kepolisian, dan pihak sekolah, akhirnya disepakati para siswa tersebut tidak jadi dikeluarkan dan diperbolehkan mengikuti ujian ulang. “Mereka ujian ulang dari tanggal 23-26 April 2012,” kata Haryono. (AR)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Biasakan Komentar Setelah membaca..!!

Space Iklan